Get Gifs at CodemySpace.com

Senin, 28 November 2011

ASKEP MUSKULOSKELETAL PEDIATRIK


BAB I
PENDAHULUAN
Sistem musculoskeletal meliputi tulang, persendian, otot, tendon, dan bursa. Masalah yang berhubungan dengan struktur ini sangat sering terjadi dan mengenai semua kelompok usia. Masalah system musculoskeletal biasanya tidak mengancam jiwa, namun mempunyai dampak yang bermakna  terhadap aktivitas dan produktivitas penderita. Masalah tersebut dapat dijumpai disegala bidang praktik keperawatan serta dalam pengalaman hidup sehari-hari.
Struktur tulang dan jaringan ikat menyusun kurang lebih 25% berat badan, dan otot menyusun kurang lebih 50%. Kesehatan dan baiknya fungsi system musculoskeletal sangat bergantung pada system tubuh yang lain. Struktur tulang member perlindungan terhadap organ vital, termasuk otak, jantung dan paru. Kerangka tulang merupakan kerangka yang kuat untuk menyangga struktur tubuh. Otot yang melekat ke tulang memungkinkan tubuh bergerak. Matriks tulang menyimpan kalsium, fosfor, magnesium dan fluor. Lebih dari 99% kalsium tubuh total terdapat dalam tulang. Sumsum tulang merah yang terletak dalam rongga tulang menghasilkan sel darah merah dan putih dalam proses yang dinamakan hematopoiesis. Kontraksi otot menghasilkan suatu usaha mekanik untuk gerakan maupun produksi panas untuk mempertahankan temperature tubuh.
Ada 206 tulang dalam tubuh manusia yang terbagi dalam empat kategori; tulang panjang (misalnya femur), tulang pendek (misalnya tarsalia), tulang pipih (misalnya sternum), dan tulang tak teratur (misalnya vertebra). Bentuk dan konstruksi tulang tertentu ditentukan oleh fungsi dan gaya yang bekerja padanya. Tulang tersusun oleh jaringan tulang kanselus (trabekular atau spongius) atau kortikal (kompak). Batang atau diafisis, terutama tersusun atas tulang kortikal. Ujung tulang panjang dinamakan epifisis dan terutama tersusun oleh tulsng kanselus. Plat epifisis memisahkan epifisis dari diafisis dan merupakan pusat pertumbuhan longitudinal pada anak-anak. Pada orang dewasa mengalami kalsifikasi. Ujung tulang panjang ditutupi oleh kartilago artikular pada sendi-sendinya.
Tulang tersusun atas sel, matriks protein dan deposit mineral. Sel-selnya terdiri atas tiga jenis dasar yaitu  osteoblast, osteosit dan osteoklas. Osteoblast berfungsi dalam pembentukan tulang dengan mensekresikan matriks tulang. Matriks tersusun atas 98% kolagen dan 2% substansi dasar (glukosaminoglikan dan proteoglikan). Matriks merupakan kerangka dimana garam-garam mineral anorganik ditimbun. Osteosit adalah sel dewasa yang terlibat dalam pemeliharaan fungsi tulang dan terletak dalam osteon (unit matriks tulang). Osteoklas adalah sel multinuclear (berinti banyak) yang berperan dalam penghancuran, resorpsi dan remodeling tulang. Osteon merupakan unit fungsional mikroskopis tulang dewasa. Ditengah osteon terdapat kapiler. Disekeliling kapiler tersebut merupakan matriks tulang yang dinamakan lamella. Didalam lamella terdapat osteosit, yang memperoleh nutrisi melalui prosesus yang berlanjut ke dalam kanalikuli yang halus (kanal yang menghubungkan dengan pembuluh darah yang terletak sejauh kurang dari 0,1 mm). Tulang diselimuti bagian luar oleh membrane fibrus padat dinamakan periosteum. Periosteum memberi nutrisi ke tulang dan memungkinkannya tumbuh, selain sebagai tempat perlekatan tendon dan ligament. Periosteum mengandung saraf, pembuluh darah dan limfatik. Lapisan yang paling dekat dengan tulang mengandung osteoblast, yang merupakan sel pembentuk tulang.
Sumsum tulang merupakan jaringan vaskuler dalam rongga sumsum (batang)  tulang panjang dan dalam tulang pipih. Sumsum tulang merah, yang terutama terletak di sternum, ilium, vertebrata dan rusuk pada orang dewasa, bertanggung jawab pada produksi sel darah merah dan putih. Pada orang dewasa, tulang panjang terisi oleh sumsum lemak kuning. Jaringan tulang mempunyai vaskularisasi yang sangat baik. Tulang kanselus menerima asupan darah yang sangat banyak melalui pembuluh metafisis dan epifisis. Pembuluh periosteum mengangkut darah ke tulang kompak melalui kanal Volkmann yang sangat kecil. Selain itu, ada arteri nutrient yang menembus periosteum dan memasuki rongga meduler melalui foramina (lubang-lubang kecil). Arteri nutrient memasok darah ke sumsum dan tulang. System vena ada yang mengikuti arteri dan ada yang keluar sendiri.       

BAB II
PEMBAHASAN
Kasus Asuhan Keperawatan Muskuloskeletal Pada Anak
Fraktur Terbuka Supercondiler dengan Pemasangan Gips
A.  Pengertian
Terdapat beberapa pengertian mengenai fraktur, sebagaimana yang dikemukakan para ahli dari berbagai literatur. Menurut FKUI (2000), fraktur adalah rusaknya dan terputusnya kontinuitas tulang, sedangkan menurut Boenges, ME., Moorhouse, MF dan Geissler, AC (2000) fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang. Back dan Marassarin (1993) berpendapat bahwa fraktur adalah terpisahnya kontinuitas tulang normal yang terjadi karena tekanan pada tulang yang berlebihan.
Fraktur suprakondiler humerus: fraktur 1/3 distal humerus tepat proksimal troklea dan capitulum humeri. Garis fraktur berjalan melalui apeks coronoid dan fossa olecranon, biasanya fraktur transversal. Merupakan fraktur yang sering terjadi pada anak-anak. Pada orang dewasa, garis fraktur terletak sedikit lebih proksimal daripada fraktur suprakondiler pada anak dengan garis fraktur kominutif, spiral disertai angulasi.
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas struktur jaringan tulang, baik itu tulang rawan, sendi, tulang epifisis, baik yang bersifat total maupun yang parsial. ( Chairuddin, 2000 : 388 ) Fraktur adalah terputusnya kerusakan kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. ( Brunner dan Suddarh’s, Ed. 8 Vol. 3 Hal : 2357) Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang, baik yang bersifat total maupun parsial.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar